Sulit Hamil Dipengaruhi Kondisi Pria
Page 1 of 1
Sulit Hamil Dipengaruhi Kondisi Pria
Pasangan menikah yang belum juga mendapatkan momongan disarankan untuk berhubungan seks setiap hari. Penelitian menunjukkan, kualitas sperma meningkat jika pasangan lebih rutin berhubungan seks.
"Sperma tak suka terlalu lama dalam suhu hangat di testikel. Sperma perlu dialirkan," kata peneliti, dr David Greening, dari Sydney IVF, Wollongong, Australia.
Meski jumlah sperma berpotensi untuk menurun, menurut para peneliti, kualitasnya tak lantas mengikuti penurunan jumlah. Artinya, jumlah sperma yang sedikit tak menurunkan kualitas fertilitas pada laki-laki. Karena faktor ini jugalah, pasangan menikah disarankan ML setiap hari jika ingin hamil.
Kesulitan untuk hamil juga dialami pasangan yang berusia matang. Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor laki-laki. Menurut dr Greening, laki-laki lebih sering ML pada usia 20-an. Saat usianya menginjak 40-an, laki-laki lebih jarang berhubungan seks.
"Reproduksi mungkin memang dirancang untuk pasangan di usia muda. Selama ini selalu perempuan yang disalahkan jika menyangkut masalah fertilitas. Padahal, laki-laki juga turut berkontribusi atas masalah ini. Salah satu penyebabnya adalah faktor usia. Semakin matang usia laki-laki, semakin jarang ia berhubungan seks," tambah dr Greening.
Pengajar senior bidang andrologi di University of Sheffield, dr Allan Pacey, berkomentar soal penelitian ini. Katanya, hasil penemuan ini tak bisa diaplikasikan pada semua kondisi laki-laki.
Berhubungan seks atau ejakulasi setiap hari akan berdampak kurang baik pada laki-laki yang memiliki jumlah sperma sedikit. Jumlah sperma yang sudah sedikit itu akan semakin berkurang.
"Namun, masalah ini bisa diatasi melalui program kehamilan yang terencana dengan bantuan ahli. Meski jumlah spermanya sedikit, asalkan sehat, kehamilan bisa saja terjadi," tambahnya.
"Sperma tak suka terlalu lama dalam suhu hangat di testikel. Sperma perlu dialirkan," kata peneliti, dr David Greening, dari Sydney IVF, Wollongong, Australia.
Meski jumlah sperma berpotensi untuk menurun, menurut para peneliti, kualitasnya tak lantas mengikuti penurunan jumlah. Artinya, jumlah sperma yang sedikit tak menurunkan kualitas fertilitas pada laki-laki. Karena faktor ini jugalah, pasangan menikah disarankan ML setiap hari jika ingin hamil.
Kesulitan untuk hamil juga dialami pasangan yang berusia matang. Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor laki-laki. Menurut dr Greening, laki-laki lebih sering ML pada usia 20-an. Saat usianya menginjak 40-an, laki-laki lebih jarang berhubungan seks.
"Reproduksi mungkin memang dirancang untuk pasangan di usia muda. Selama ini selalu perempuan yang disalahkan jika menyangkut masalah fertilitas. Padahal, laki-laki juga turut berkontribusi atas masalah ini. Salah satu penyebabnya adalah faktor usia. Semakin matang usia laki-laki, semakin jarang ia berhubungan seks," tambah dr Greening.
Pengajar senior bidang andrologi di University of Sheffield, dr Allan Pacey, berkomentar soal penelitian ini. Katanya, hasil penemuan ini tak bisa diaplikasikan pada semua kondisi laki-laki.
Berhubungan seks atau ejakulasi setiap hari akan berdampak kurang baik pada laki-laki yang memiliki jumlah sperma sedikit. Jumlah sperma yang sudah sedikit itu akan semakin berkurang.
"Namun, masalah ini bisa diatasi melalui program kehamilan yang terencana dengan bantuan ahli. Meski jumlah spermanya sedikit, asalkan sehat, kehamilan bisa saja terjadi," tambahnya.
Similar topics
» Perempuan Darah O Sulit Hamil
» Alasan Mengapa Pria Pria Lebih Genit pada Wanita Berbaju Merah
» 5 Pertanyaan Pria Tentang Seks
» Ciri Pria Maniak Seks
» Posisi Seks Pria GENDUT
» Alasan Mengapa Pria Pria Lebih Genit pada Wanita Berbaju Merah
» 5 Pertanyaan Pria Tentang Seks
» Ciri Pria Maniak Seks
» Posisi Seks Pria GENDUT
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|